KOMPAS.com – Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay Eka Nilam Dari mengatakan, pihaknya selalu bersemangat mendorong para pelaku bisnis, termasuk anak muda, untuk memaksimalkan penggunaan teknologi digital bagi perkembangan bisnis.
“Kemudahan akses internet dan kemajuan infrastruktur telekomunikasi memungkinkan anak muda terus menghasilkan inovasi produk dan jasa yang dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan kehidupan masyarakat,” ujarnya.
Dia mengatakan itu dalam acara ShopeePay Talk bertema “Muda Mudi Bangsa, Bangkit Bangun Bisnis” untuk membangkitkan semangat anak muda dalam berbisnis, Jumat (21/5/2021).
Eka menjelaskan, ShopeePay Talk kali ini melihat potensi anak muda Tanah Air yang bisa mendorong dan menginspirasi sesama untuk ambil bagian dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan membangun bisnis sendiri.
Sebab, tidak bisa dimungkiri bahwa perkembangan teknologi dan kemudahan akses internet turut membangun pertumbuhan startup yang saat ini kian menjamur di Indonesia.
Baca juga: Mudahkan Pembayaran Digital bagi Masyarakat, ShopeePay Gandeng Indomaret
Laporan Mapping and Database Startup Indonesia pada 2018 mengungkapkan, hampir 70 persen penggerak startup merupakan Generasi Y atau biasa dikenal sebagai kaum Milenial.
Tingginya antusiasme pelaku bisnis untuk membangun startup tanah air juga didukung data dari startupranking.com yang menempatkan Indonesia pada posisi kelima negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia, yaitu sejumlah 2.236 perusahaan pada pertengahan Mei 2021.
Dalam ShopeeTalk kali ini, turut hadir Direktur Pemberdayaan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Bonifasius Wahyu Pudjianto, Chief Executive Officer (CEO) Hangry Abraham Viktor, dan Co-Founder sekaligus CEO PT Pahami Cipta Edukasi (Pahamify) Syarif Rousyan Fikri.
Pada kesempatan tersebut, Abraham Viktor mengatakan, memperluas relasi atau networking termasuk kunci utama agar bisnis dapat terus berkembang.
Baca juga: Riset ShopeePay: Masyarakat Makin Banyak Gunakan Pembayaran Digital untuk Beri THR
Tidak hanya memperluas jangkauan bisnis, networking juga dapat menambah wawasan baru, membuka kesempatan kerja sama dan peluang bisnis baru, atau bahkan menciptakan inovasi yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.
“Di Hangry sendiri, kami berhasil mendapatkan pendanaan berkat terjalinnya hubungan yang baik dengan berbagai pihak,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat.
Abraham menyebut, sebagai milenial yang tumbuh di era digital, literasi teknologi merupakan salah satu keuntungan yang harus dimaksimalkan untuk memperluas relasi.
“Itu bisa dilakukan dengan aktif berkenalan melalui jejaring sosial bisnis, bergabung di grup pebisnis, dan masih banyak lagi,” terangnya.
Sementara itu, Syarif Rousyan Fikri mengatakan, industri digital yang dinamis mengharuskan pelaku bisnis dan startup untuk peka terhadap keadaan, adaptif pada perubahan, dan lihai melihat peluang dengan mindset problem solving yang kreatif.
Baca juga: Lewat SMS, Shopeepay Dukung 3 Gaya Hidup Modern Berikut Ini
Salah satu cara untuk membuka peluang baru adalah melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Selain mendorong inovasi, kolaborasi juga mampu memberikan nilai tambah dan memperkaya layanan serta produk.
“Pahamify berkomitmen untuk terus meningkatkan pengalaman pengguna melalui kolaborasi dengan berbagai mitra, salah satunya ShopeePay, yang menyediakan solusi kemudahan pembayaran,” jelasnya.
Dengan begitu, Pahamify dapat mendampingi pelajar melalui layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan menjawab masalah yang ada.
Perlu diketahui, Hangry merupakan multi-brand virtual restaurant pertama di Indonesia dan Pahamify adalah perusahaan teknologi pendidikan (edtech) dan pencipta aplikasi belajar paling seru nomor satu di Indonesia.
Keduanya adalah contoh startup tanah air yang berhasil memaksimalkan inovasi, kreativitas bisnis, dan pemanfaatan teknologi dalam menjawab tantangan yang ada di tengah masyarakat.
Baca juga: ShopeePay Berkomitmen Hadirkan Teknologi Pendukung Pertumbuhan Bisnis dan Potensi Perempuan
Berkat keunikan dan strategi bisnis yang matang, kedua startup yang sama-sama diluncurkan pada 2019 itu sukses memikat hati para investor untuk memperoleh pendanaan awal dalam kurun waktu kurang dari satu tahun setelah peluncuran.
Selain membahas tentang relasi dan networking, ShopeePay Talk kali ini juga membahas cara membangun dan merancang komposisi tim yang solid sebagai modal awal dalam merintis bisnis startup.
Sebab, bisnis startup umumnya dirintis dengan modal yang tidak besar dan manajemen keuangan yang belum stabil, sehingga masing-masing individu harus menjalani peran dan tanggung jawab dalam mengeksekusi bisnis.
Bonifasius Wahyu Pudjianto mengatakan, startup yang ideal terdiri dari beberapa anggota dengan tiga karakter penting yang biasa dikenal sebagai “The Startup Triangle Team”.
Baca juga: Ajak Masyarakat Dapat Cuan di Momen Gajian, Berikut 3 Tips Belanja Untung ala ShopeePay
Ketiganya, yakni hustler (orang yang ahli menjual ide dan memperkenalkan perusahaannya), hipster (orang yang mahir membuat tampilan aplikasi maupun laman yang menarik dan user friendly), dan hacker (orang yang memiliki keahlian untuk memaksimalkan penggunaan teknologi bagi perkembangan bisnis).
“Kombinasi tim yang tepat akan menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para investor,” sebutnya.
Dia mengatakan, pihaknya sebagai salah satu regulator di Indonesia yang fokus mengembangkan industri startup tanah air, selalu berupaya mencetak talenta digital yang berkualitas dan bisa mengemban peranan hipster, hustler, dan hacker dengan baik untuk bersaing di industri.
Untuk terus mendukung perkembangan industri baru anak muda, ShopeePay Talk akan terus hadir setiap bulan dengan tema-tema yang menarik sebagai bahan diskusi dan sarana informasi agar masyarakat bisa mengenal perspektif bisnis secara ringan, trendy, dan insightful.
Baca juga: Dorong Bisnis UKM Bangkit dari Pandemi, ShopeePay Luncurkan Semangat Usaha Lokal
Unduh aplikasi Shopee secara gratis melalui App Store atau Google Play dan segera aktifkan ShopeePay.