Baca juga: Menjawab Kebutuhan Konsumen Lewat Ajang Programmer
KOMPAS.com – Tak dapat dipungkiri, strategi co-branding atau kolaborasi antar-brand bisa menjadi salah satu pilihan tepat bagi bisnis yang hendak melebarkan sayapnya.
Pasalnya, strategi tersebut disebut mampu mendorong bisnis dalam beberapa aspek. Mulai dari menghasilkan ide yang segar serta unik, memperluas jangkauan pasar, hingga meningkatkan brand awareness atau kesadaran merek di mata masyarakat.
Meski demikian, diperlukan perencanaan yang matang dan komprehensif. Hal ini mencakup berbagai aspek bisnis agar tujuan dari co-branding dapat tercapai dengan efektif.
Sebagai dukungan nyata, ShopeePay melalui ShopeePay Talk kembali hadir mengusung tema " Kolaborasi Hasilkan Kreasi" untuk membagikan pandangan terkait perumusan strategi kolaborasi yang ideal.
Baca juga: Cara Transfer Uang di ShopeePay ke Rekening Bank Tanpa Biaya Admin
Kali ini ShopeePay Talk menggandeng para narasumber dari berbagai latar belakang berbeda, yaitu Co-Founder Kopi Soe Sylvia, CEO dan Co-Founder Dear Me Beauty Nikita Wiradiputri, serta Founder dan CEO Haloka Group sekaligus brand enthusiast Stephanie Regina.
Ketiga narasumber tersebut akan membagikan kisah seru sekaligus tiga kunci dalam menjalankan strategi kolaborasi dengan brand lain yang dapat melahirkan berbagai produk unik yang segar.
Penasaran seperti apa kisah dan kiat dari para narasumber? Dilansir dari rilis ShopeePay, berikut tiga kunci yang harus diperhatikan oleh pebisnis saat ingin melakukan strategi co-branding.
Baca juga: Konsisten Dorong Sektor Pariwisata, BRI Raih 3 Penghargaan di Ajang Co-Branding Award 2021
Sebelum mengusung strategi kolaborasi, pebisnis harus mengidentifikasi calon mitra kolaborasi terlebih dahulu. Pastikan mitra yang diplih memiliki nilai dan tujuan serupa dengan brand atau merek yang diusung.
Sebab, nilai dan tujuan yang serupa bisa menjadi landasan hubungan kolaborasi yang kuat. Dengan begitu, kedua brand dapat menyamakan ekspektasi antara satu sama lain.
Tak hanya ekspektasi, kedua brand juga bisa saling fokus untuk memberikan pengalaman terbaik kepada konsumen sesuai dengan nilai-nilai yang mereka junjung.
Co-Founder Kopi Soe, Sylvia mengatakan, pihaknya selama ini berupaya untuk senantiasa hadir sebagai brand dengan citra lokal yang kental.
Baca juga: Daftar Lengkap Brand Internasional yang Ditarik dari Rusia, dari McDonalds sampai FIFA
“Berangkat dari situ, kolaborasi yang kami lakukan cenderung melibatkan partner atau mitra dengan value atau nilai yang serupa. Meski kami datang dari latar belakang dan industri yang berbeda,” ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (23/1/2022).
Pemilihan mitra kolaborasi yang tepat, lanjut Sylvia, memudahkan Kopi Soe dalam menyusun strategi co-branding dan memperhitungkan dampak dari kolaborasi itu sendiri.
Sebelum menghimpun informasi tersebut, ia mengungkapkan, pihaknya akan melakukan riset dan observasi yang komprehensif. Riset ini menyangkut tren, demografis konsumen, hingga nilai dan karakter yang dibawakan oleh calon partner.
“Hal tersebut membuat kami mampu menjalankan kolaborasi yang apik namun tetap fleksibel dari segi proses kreatif,” imbuh Sylvia.
Baca juga: Ingin Hasilkan Cuan? Mahasiswa, Yuk Coba 6 Ide Bisnis Kreatif Ini
Ide unik serta terobosan baru yang segar memang bisa menjadi tiket keberhasilan strategi co-branding.
Namun, perlu diingat, konsumen merupakan poros utama dalam proses formulasi strategi hingga lahirnya produk kolaborasi yang kreatif.
Dengan kata lain, output atau keluaran kolaborasi harus menjawab kebutuhan, ketertarikan, atau permasalahan yang berkaitan dengan konsumen.
CEO dan Co-Founder Dear Me Beauty, Nikita Wiradiputri mengatakan, kolaborasi antarbisnis memang memiliki daya pikat tersendiri.
Baca juga: Ketahui Cara Membangun Kolaborasi yang Sukses dalam Berbisnis
“Salah satunya adalah kebebasan kami sebagai brand untuk mengeksplorasi dan bereksperimen menciptakan inovasi atau produk baru,” jelasnya.
Terlebih, sebut Nikita, Dear Me Beauty sebagai people power brand selalu berusaha untuk mendobrak batas industri kecantikan. Dobrakan yang dimaksud adalah dengan menyuguhkan kombinasi produk berkualitas serta pengalaman yang tak terlupakan bagi konsumen.
Untuk mencapai hal tersebut, ia mengaku, pihaknya berupaya untuk melibatkan konsumen dalam tiap proses kreasi produk kolaborasi agar sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen.
“Sebab, kami memahami bahwa strategi ini bukan semata-mata untuk kebutuhan bisnis. Akan tetapi bagaimana kolaborasi bisa membawa hal baru dan di saat yang bersamaan juga menjawab kebutuhan konsumen,” kata Nikita.
Baca juga: Dari Tren Go-jek dan Uber, Pahami Kebutuhan Konsumen
Tidak hanya produk, lanjut dia, hal tersebut juga diimplementasikan Dear Me Beauty pada layanan yang diberikan, seperti pembayaran digital ShopeePay yang memang sesuai dengan kebutuhan konsumen pada era digital.
Strategi co-branding cukup menjadi tantangan bagi brand dalam mempertahankan jati dirinya di tengah usaha mempersatukan ide dan pendapat dengan brand yang berbeda.
Salah satu cara yang dapat diterapkan oleh brand untuk menyiasati hal tersebut adalah dengan mengenali kelebihan serta ciri khas. Dengan mengenali hal ini, pebisnis mampu menyusun strategi komunikasi yang tepat dan beriringan dengan objektif kolaborasi.
Brand enthusiast sekaligus Founder dan CEO Haloka Group, Stephanie Regina, menjelaskan, co-branding secara langsung atau tidak akan mengekspos brand pada jangkauan konsumen yang semakin luas.
Baca juga: Menpar Arief Kunjungi 3 Restoran Co Branding Wonderful Indonesia
“Terkait hal tersebut, tentu brand ingin membuat impresi yang tepat, terukur, dan konsisten,” ucapnya.
Maka dari itu, imbuh Stephanie, citra serta karakteristik yang khas merupakan fondasi yang harus dipegang teguh oleh brand ketika melangsungkan strategi co-branding.
Menurutnya, sebuah brand perlu melakukan perencanaan yang matang, bahkan sebelum menjalankan kolaborasi.
“Dengan mengkolaborasikan kebutuhan dan objektif dari kolaborasi, brand dapat memilih mitra kolaborasi yang akan melengkapi kekurangan sekaligus menonjolkan daya pikat dari masing-masing brand sehingga menghasilkan co-branding yang harmonis,” ujar Stephanie.
Baca juga: 100 Merek Ditargetkan Co-Branding dengan Kemenpar pada 2017
Untuk diketahui, Dear Me Beauty dan Kopi Soe merupakan dua brand favorit yang dikenal dengan inovasi serta kolaborasi produknya yang kerap menarik perhatian masyarakat.
Bergerak di industri kecantikan, Dear Me Beauty bahkan pernah mengeluarkan produk make-up dan skincare unik bersama pemain dari industri lain, mulai dari brand fried chicken populer, penyedap rasa, hingga permen.
Di sisi lain, Kopi Soe yang masuk kategori food and beverage pun selalu hadir dengan produk kolaborasi yang segar dan tidak kalah unik. Salah satunya seperti kolaborasi dengan produk pakaian, snack, serta produk minuman lain.
Itu tadi tiga kunci dari para narasumber tentang cara jitu menjalankan strategi co-branding. Dengan kiat ini, para pebisnis diharapkan bisa mendapatkan pandangan untuk merencanakan strategi bisnis yang unik.
Baca juga: Bank Mandiri Sediakan Kartu Co-Branding untuk Peruri
Seperti yang disampaikan Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay, Eka Nilam Dari. Ia berharap, kisah inspiratif dan insight seputar strategi co-branding bersama para narasumber dapat memberikan beberapa manfaat.
“Semoga dapat memberikan jawaban bagi para pebisnis dalam mengusung strategi kolaborasi, memberi gambaran dan ekspektasi terkait strategi ini, serta menjawab tantangan yang dihadapi dari strategi kolaborasi,” jelasnya.
Terlebih, lanjut Nilam, dalam lanskap industri saat ini, bisnis dihadapkan pada kesempatan yang tak terbatas untuk berinovasi dengan cara yang kreatif dan unik. Salah satunya adalah strategi kolaborasi atau yang dikenal sebagai co-branding.
Terlepas dari ragam manfaat yang bisa didapatkan dari strategi kolaborasi, ia mengaku, ShopeePay menyadari bahwa strategi tersebut bisa menjadi tantangan tersendiri bagi brand yang belum pernah menerapkannya.
Baca juga: Dukung Masyarakat Makin Produktif, ShopeePay Luncurkan Fitur Transfer ke Bank Gratis Tanpa Batas
Oleh karenanya, ShopeePay melalui ShopeePay Talk akan terus dihadirkan setiap bulan dengan tema-tema yang menarik untuk berdiskusi dan berbagi informasi dari perspektif bisnis secara ringan, trendy, dan insightful.
Bagi Anda yang tertarik menyimak berbagai kiat lainnya, nantikan ShopeePay Talk dalam episode lain dengan tema dan narasumber lebih menarik.
Apabila Anda belum memiliki aplikasi Shopee, segera unduh aplikasi berlogo oranye ini secara gratis melalui App Store atau Google Play Store dan segera aktifkan ShopeePay.