KOMPAS.com – Memasuki akhir tahun 2021, terdapat sejumlah bisnis legendaris yang berhasil memenangkan pasar. Keberhasilan ini tentunya tidak luput dari keteguhan pelaku usaha dalam memegang prinsip adaptasi.
Meski demikian, adaptasi bukanlah upaya yang mudah dan singkat. Sebab, sebelum memulai bisnis, pelaku usaha harus memastikan ekosistem bisnisnya terlebih dahulu.
Salah satu diantaranya adalah menentukan produk atau layanan yang cocok sebelum melakukan perubahan sesuai kebutuhan konsumen.
Untuk itu, pemilik usaha harus melakukan riset dan penyesuaian pasar secara komprehensif. Hal ini penting dilakukan agar bisa menawarkan produk atau jasa yang sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta dapat menghadirkan customer journey yang nyaman dan optimal.
Hal tersebut diungkapkan Business Development Manager Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk Dimas Setyo Jatmiko dalam ShopeePay Talk bertema “Adaptasi Lintas Generasi, Kobarkan Semangat Majukan Negeri”, Kamis (12/8/2021).
Baca juga: Apresiasi UMKM, ShopeePay Luncurkan Kampanye 17.8 Semangat UMKM Lokal
“Kami melakukan riset pasar secara rutin guna menghadirkan varian menu baru dan memberikan kepuasan kepada seluruh pelanggan kami,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis.
Salah satu cara memberikan kepuasaan pelanggan adalah dengan memberikan kemudahan dalam bertransaksi
Dimas bercerita jika bisnisnya, Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk, menerima pembayaran digital ShopeePay. Melalui metode ini, ia berharap pelanggan merasakan kemudahan dalam bertransaksi digital.
“Sebab, hasil riset kami menunjukkan, pelanggan cenderung memilih metode pembayaran yang praktis dan aman, terutama pada masa pandemi,” jelasnya.
Dimas menambahkan, pelanggan juga tertarik untuk menggunakan metode pembayaran digital karena beragam promo menarik yang ditawarkan.
“Kami pun melihat adanya peningkatan penjualan yang signifikan sejak kami mulai menerima pembayaran digital,” tuturnya.
Baca juga: 5 Kunci Sukses dalam Membangun Bisnis ala Dapur Solo
Hal senada dikatakan Deputy Vice President BD, E-commerce, and Partnership JNE Mayland Hendar Prasetyo.
Ia mengatakan, JNE selalu berinovasi sesuai kebutuhan pasar. Ini dilakukan agar produk dan layanan yang ditawarkan dapat menjawab permasalahan hidup para pelanggan, sehingga bisnis dapat bertahan seiring dengan perubahan zaman.
Serangkaian permasalahan yang dicoba untuk dijawab JNE adalah rumitnya pengiriman dan pendistribusian barang ke berbagai penjuru Indonesia.
Maka dari itu, kata Mayland, JNE sejak didirikan pada 1990 hadir dengan tagline “Connecting Happiness”. Tagline ini kemudian menjadi ide utama dalam memberikan keuntungan dan kenyamanan kepada pelanggan yang mereka layani di seluruh Indonesia.
Tidak hanya itu, lanjut Mayland, JNE juga senantiasa mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi.
Baca juga: Tak Hanya Cita Rasa Mancanegara, CFC Kini Hadirkan Menu Ayam Goreng Selera Nusantara
“Kini pelanggan dapat dengan mudah melacak paket yang mereka kirimkan melalui website dan aplikasi MyJNE dan melakukan pembayaran dengan praktis dan aman menggunakan layanan pembayaran digital seperti ShopeePay,” jelasnya.
Setelah tantangan mendefinisikan dan membangun identitas bisnis, atau produk dan layanan telah dilewati, langkah berikutnya adalah memasarkan produk melalui berbagai kanal yang ada.
Jika media konvensional terbukti menjadi kanal pemasaran yang memadai satu dekade yang lalu, sekarang pelaku bisnis harus memikirkan ulang strategi pemasaran mereka berdasarkan kanal-kanal yang tersedia saat ini.
Media sosial bisa menjadi kanal pemasaran yang kuat bagi bisnis jika didukung dengan kehadiran di platform e-commerce dan pengadopsian layanan pembayaran digital.
Baca juga: Tak Perlu Boros, 4 Cara Ini Bisa Bikin Momen Bahagia Gajian Tingkatkan Imun
Pakar Digital Marketing dan Founder dan CEO Tribelio Denny Santoso menuturkan, pebisnis harus memaksimalkan upaya pemasaran mereka menggunakan berbagai kanal pemasaran, seperti media sosial yang cocok untuk segmen pasar mereka.
“Pelaku bisnis juga bisa menggali dan saling bertukar informasi melalui komunitas bisnis seperti Tribelio untuk memastikan mereka mengetahui tren terbaru yang bisa mereka manfaatkan untuk pemasaran mereka,” terangnya.
Dia mencontohkan, pebisnis bisa menonjolkan promo menarik yang ditawarkan penyedia layanan pembayaran digital seperti ShopeePay.
Untuk diketahui, Tribelio adalah platform media sosial berbasis komunitas yang dapat membantu para content creator, brand, atau pelaku bisnis untuk saling bertemu dan membuat komunitas mengenai bidang usaha yang mereka tekuni.
Sebagai informasi, penyelenggaraan ShopeePay Talk kali ini merupakan bentuk apresiasi atas perjuangan usaha mikro kecil menengah ( UMKM) bertahan selama pandemi Covid-19
Baca juga: Pengusaha Ini Beberkan Tips Sukses Bangun Bisnis dengan Modal Minim
Acara ini juga merupakan bagian dari kampanye “ShopeePay 17.8 Semangat UMKM Lokal” dan untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Republik Indonesia,
Melalui kampanye itu, ShopeePay ingin bergerak bersama masyarakat dalam membantu UMKM tetap bertahan dengan mendorong transaksi pada bisnis mereka khususnya di momen kemerdekaan.
Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay Eka Nilam Dari mengungkapkan, ShopeePay selalu berkomitmen membantu perjuangan mitra usaha ShopeePay untuk tumbuh semakin besar.
“Beragam inovasi dan program terus kami hadirkan khususnya untuk pelaku UMKM agar bisnis tetap dapat berputar selama masa sulit ini,” ujarnya.
Selama 76 tahun, lanjutnya, UMKM menjadi salah satu pendorong ekonomi Indonesia untuk terus tumbuh. Mereka juga senantiasa berjuang menghadapi gempuran inovasi teknologi dan perubahan zaman demi sukses dalam bertahan.
Baca juga: Kisah Sukses Susu Mbok Darmi, dari Kantin Kampus Jadi 36 Outlet dan Punya 130 Karyawan
“Kami harap kampanye 17.8 Semangat UMKM Lokal dan ruang diskusi yang kami hadirkan hari ini dapat memberikan wawasan lebih bagi para pelaku UMKM yang sedang berjuang mengembangkan usahanya hingga lintas generasi,” tutur Eka.
ShopeePay Talk akan terus dihadirkan setiap bulan dengan tema-tema diskusi yang menarik dan berbagi informasi dari perspektif bisnis secara ringan, trendy, dan insightful.