KOMPAS.com – Co-Founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) of Riliv, Audrey Maximillian Herli mengatakan, strategi untuk merumuskan brand purpose atau tujuan mulia dalam bisnis adalah membangun usaha sebagai solusi, bukan hanya mengikuti tren semata.
“Kunci utama membangun bisnis adalah fokus pada masalah yang ada. Jadikanlah sebuah bisnis yang dapat menghadirkan solusi bagi masalah-masalah yang ada dalam bisnis,” ucap pria yang akrab disapa Maxi itu dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (17/12/2021).
Dia mengatakan itu saat menjadi narasumber dalam acara ShopeePay Talk dengan tema “Gak Cuma Cuan, Bisnis Juga Bisa Bawa Perubahan”, Jumat.
Ketika berhasil memecahkan masalah yang ada, lanjut dia, bisnis akan menjadi semakin sustainable sehingga dapat memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat sekitar
Untuk diketahui, Riliv adalah salah satu perusahaan startup di Indonesia yang telah meluncurkan aplikasi kesehatan mental.
Lewat aplikasi tersebut, seseorang dapat melakukan meditasi dan konseling secara daring dengan psikolog profesional untuk kesehatan mental yang lebih baik.
Baca juga: Psikolog Universitas Brawijaya Beri 5 Tips agar Vaksinasi Anak Lancar
“Melalui Riliv, kami berharap dapat menciptakan sebuah tempat yang aman bagi masyarakat yang butuh pertolongan profesional terkait isu kesehatan mental,” imbuh Maxi.
Dalam ShopeePay Talk tersebut hadir pula sebagai narasumber Co-Founder of Mad for Makeup, Shirley Oslan dan pakar bisnis sekaligus Founder sekaligus CEO of Lingkaran, Wendy Pratama.
Digelarnya ShopeePay Talk kali ini bertujuan untuk mendiskusikan strategi membangun brand purpose yang dapat menjaga kelangsungan bisnis, memberikan dampak positif bagi masyarakat, hingga menciptakan komunitas pelanggan yang loyal.
Pada kesempatan yang sama, Shirley Oslan mengatakan, pihaknya sejak awal selalu berusaha untuk tampil beda, salah satunya dengan menyuarakan brand purpose yang autentik dan menyasar sisi emosional maupun personal audiens.
Baca juga: Merry Eks Asisten Raffi Ahmad Mulai Dapat Endorsement hingga Dikontrak Brand Kecantikan
“Sebagai dokter estetis, saya ingin merangkul para perempuan Indonesia untuk dapat lebih menerima dan mencintai diri mereka sendiri,” ujarnya Co-Founder of Mad for Makeup ini.
Brand purpose tersebut, lanjut Shirley, juga disampaikan lewat produk make-up yang sehat bagi kulit, mudah digunakan untuk sehari-hari dan pemula, dan memiliki harga terjangkau.
Ia mengaku, pihaknya telah secara aktif mengimplementasikan brand purpose tersebut di semua aspek.
“Dengan begitu, kami dapat membangun hubungan yang lebih personal dengan para konsumen dan meningkatkan loyalitas mereka terhadap brand kami. For the people of tomorrow, that we called Rebels!,” jelas Shirley.
Baca juga: Mempertahankan Usaha di Masa Pandemi, Saran Pakar Brand Lokal
Sementara itu, Wendy Pratama mengatakan, dalam industri bisnis, kehadiran brand purpose menjadi salah satu bagian esensial yang tidak dapat disamakan dengan strategi marketing maupun slogan bisnis.
“Brand purpose merupakan janji atau komitmen jangka panjang sebuah bisnis kepada para konsumennya yang harus selalu mereka jaga secara konsisten,” ujar CEO of Lingkaran ini.
Walaupun bisnis mengalami pivot atau perputaran dan pergantian produk maupun jasa, kata Wendy, bisnis harus berupaya mewujudkan janjinya sehingga memberikan dampak nyata bagi kehidupan masyarakat.
Menurutnya, secara jangka panjang, brand purpose juga dapat membangun komunitas konsumen yang lebih loyal sehingga akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan bisnis tersebut.
Baca juga: Dorong Pertumbuhan Bisnis, CIMB Niaga Fokus Tingkatkan Digitalisasi Perbankan
"Kami harap ShopeePay Talk kali ini dapat membangkitkan gelora semangat pelaku bisnis tanah air untuk bersama-sama memulai dan mengembangkan bisnis bermakna sebagai upaya pemulihan perekonomian Indonesia menyambut tahun 2022 mendatang," kata Wendy Pratama.
Dalam kesempatan tersebut, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay Eka Nilam Dari berharap, gelaran ShopeePay Talk dapat membangkitkan gelora semangat pelaku bisnis di tanah air.
Utamanya, semangat untuk bersama-sama memulai dan mengembangkan bisnis bermakna sebagai upaya pemulihan perekonomian Indonesia menyambut tahun 2022 mendatang.
“Pada tengah era digital, persaingan bisnis dalam meraih perhatian konsumen kini menjadi semakin ketat. Bisnis tidak lagi terpusat pada fungsi sebuah produk maupun jasa, akan tetapi salah satu hal terpenting bisa mempengaruhi cara pandang konsumen melalui konsistensi bisnis,” ujar Nila.
Baca juga: Kembangkan Bisnis ke Kancah Global, Pengusaha Perlu Layanan Remittance yang Terpercaya
Konsistensi bisnis yang dimaksud yaitu dalam mewujudkan makna brand purpose sehingga dapat membawa perubahan bagi masyarakat secara jangka panjang.
Untuk diketahui, dalam menjalankan dan mencapai kesuksesan sebuah bisnis, brand purpose memainkan peranan penting yang tidak dapat dipandang sebelah mata.
Brand purpose sendiri dapat menjadi sebuah fondasi esensial yang mampu mengarahkan dan mendorong sebuah bisnis untuk terus berkembang.
Tujuan akhir yang ingin dicapai brand purpose tidak berfokus pada profit bisnis, tetapi bagaimana sebuah bisnis juga dapat mengemban tujuan mulianya sehingga membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Baca juga: Pengertian Profit Taking, Cut Loss, dan Stop Loss Pada Investasi Saham
Memasuki penghujung 2021, ShopeePay Talk sebagai platform diskusi interaktif bulanan hadir mengajak para pelaku bisnis menilik salah satu fondasi penting dalam membangun bisnis, yakni menentukan tujuan mulia atau brand purpose jangka panjang yang ingin dicapai sebuah bisnis.
ShopeePay Talk akan terus dihadirkan setiap bulan dengan tema-tema yang menarik untuk berdiskusi dan berbagi informasi dari perspektif bisnis secara ringan, trendy, dan insightful. Nantikan ShopeePay Talk episode berikut dengan tema dan narasumber menarik lainnya.
Tunggu apalagi? Segera aktifkan ShopeePay! Apabila belum memiliki aplikasi Shopee, Anda bisa mengunduhnya secara gratis melalui App Store atau Google Play.