KOMPAS.com – Pemilik SalaKilo Balikpapan Riswah Yuni memiliki cerita unik di balik kemunculan bisnis kue salaknya yang terkenal.
Yuni bercerita, bisnis SalaKilo yang saat ini dirintisnya muncul karena dia tidak suka buah salak.
“Ketika banyak orang sibuk mencari peluang dari hal yang disukai, saya mendirikan bisnis dari buah salak yang tidak saya sukai karena terasa asam dan sepat,” kata Yuni, dikutip dari keterangan persnya, Jumat (17/2/2022).
Namun, ketidaksukaan itu justru membuat Yuni semakin penasaran. Ia pun mencoba berbagai inovasi olahan menu buah salak.
Baca juga: Resep Kue Cucur Pandan Bersarang dan Lembut, Bisa untuk Jualan
“Saya melakukan berbagai uji coba resep hingga akhirnya berhasil menciptakan cake salak," tuturnya.
Untuk meyakinkan diri bahwa olahannya memiliki rasa lezat, Yuni berpartisipasi dalam Festival Penganan Khas Balikpapan. Dalam ajang ini, Yuni berhasil membawa pulang juara pertama.
Kemenangan tersebut semakin meyakinkan Yuni untuk membuka bisnis kue salak yang diberi nama SalaKilo.
“Setelah memenangkan posisi pertama, saya memberanikan memuai SalaKilo pada Oktober 2012. Pada awalnya hanya berniat untuk membuat buah salak agar bisa dinikmati oleh orang-orang yang tidak suka rasanya,” terang dia.
Baca juga: Resep Kue Kering Kacang Tolo, Camilan Tinggi Serat Cuma 3 Langkah
Namun, tidak disangka bisnis SalaKilo melejit pesat dan kini telah beroperasi selama lebih dari sepuluh tahun.
“(SalaKilo) telah menjadi sumber penghasilan saya. Kami pun berhasil mengembangkan berbagai varian produk lain,” ujarnya.
Sebagai informasi, selain Festival Penganan Khas Balikpapan, Yuni juga memenangkan sederet lomba lain. Salah satu yang paling bergengsi adalah penghargaan Paramakarya dari Presiden Republik Indonesia (RI) pada 2017.
Saat ini SalaKilo memiliki satu outlet utama di daerah Batu Ampar, Balikpapan. Outlet ini sekaligus menjadi tempat untuk pelaku UMKM lain untuk menitipkan produk-produk mereka.
Baca juga: 3 Cara Pilih Tape Singkong, Bekal Bikin Kue Lembut dan Harum
Tahun 2022 ini SalaKilo fokus untuk memperluas jangkauannya ke sejumlah bandara. Harapannya SalaKilo bisa menjadi pilihan oleh-oleh khas Balikpapan yang bisa dibeli dan dinikmati banyak orang, termasuk wisatawan mancanegara.
Selain tersebar di berbagai outlet, produk-produk SalaKilo juga bisa ditemui di marketplace, salah satunya Shopee.
Dengan kemudahan itu, pelanggan dari luar Balikpapan tetap bisa menikmati kelezatan cake salak, asinan salak, onde-onde, serta sambal ulek salak dengan mudah.
Untuk mendukung pertumbuhan bisnis, SalaKilo bergabung menjadi merchant ShopeePay pada 2020.
Baca juga: Cara Mudah Mencuci Kuas Kue yang Lengket karena Adonan
Tujuannya adalah untuk menghadirkan teknologi pembayaran nirkontak di berbagai outlet, sehingga pelanggan bisa bertransaksi secara aman, mudah, dan memuaskan.
Yuni mengungkapkan, sejak bergabung menjadi merchant ShopeePay, SalaKilo merasakan banyak keuntungan. Salah satunya adalah kemudahan dan keamanan transaksi bagi para pelanggan.
“ShopeePay juga punya berbagai promo menarik yang meningkatkan antusiasme pelanggan kami. Jadi, menurut saya bergabung dengan ShopeePay merupakan keputusan yang tepat bagi SalaKilo,” tuturnya.
Adapun bagi pelanggan yang tertarik merasakan kenikmatan produk-produk SalaKilo bisa mengunjungi outlet SalaKilo atau laman resmi di aplikasi Shopee.
Baca juga: Dongkrak Ekonomi Kawasan Perkampungan, Pemkot Surabaya Kembangkan Kampung Wisata Kue
SalaKilo juga berpartisipasi dalam program “ShopeePay Semangat UMKM Lokal Balikpapan” yang berlangsung pada 20-26 Februari 2022 mendatang. Pelanggan bisa mampir dan mendapatkan cashback hingga 60 persen.
Informasi lebih lanjut mengenai SalaKilo bisa didapatkan melalui Instagram @cakesalak.