Dana Darurat, Mengapa Penting Dimiliki Keluarga?

Kompas.com - 31/03/2022, 09:00 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Dana darurat perlu dipersiapkan untuk mengantisipasi kejadian-kejadian tidak terduga.DOK. Kredit Pintar Dana darurat perlu dipersiapkan untuk mengantisipasi kejadian-kejadian tidak terduga.

KOMPAS.com Dana darurat adalah uang yang dipersiapkan untuk mengantisipasi kejadian-kejadian tidak terduga atau dalam keadaan darurat.

Cara kerja dana darurat seperti asuransi, yakni menyisihkan premi atau uang sebagian agar bisa dipakai dengan cepat dan mudah ketika hal yang tidak diinginkan terjadi.

Salah satu contoh pentingnya mempersiapkan dana darurat bisa dilihat dari dampak pandemi Covid-19.

Bagi sebagian orang yang kehilangan pekerjaan, dana darurat berguna sebagai dana untuk kehidupan sehari-hari selama tiga hingga enam bulan, seperti makanan, sewa tempat tinggal, transportasi. Dana darurat juga bisa untuk biaya berobat, dan keperluan lainnya.

Namun, bagi orang yang sudah berkeluarga dan mengandalkan satu sumber penghasilan, dana darurat selama tiga bulan mungkin tidak akan cukup. Dibutuhkan perencanaan tersendiri agar dana darurat yang disisihkan aman untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Baca juga: Ini 5 Alasan Pentingnya Siapkan Dana Darurat

Dirangkum Kompas.com dari berbagai sumber, berikut alasan penting menyiapkan dana darurat bagi keluarga, manfaat menyiapkan dana darurat dan risiko jika tidak menyiapkannya, hingga tips mengatur dana darurat bagi keluarga.

Pentingnya dana darurat bagi keluarga

Dana darurat diharapkan bisa membantu seseorang bertahan di masa sulit selama beberapa waktu tanpa harus bergantung pada utang atau kartu kredit yang memiliki bunga tinggi.

Lebih dari itu, berikut tiga alasan pentingnya memiliki dana darurat, terutama bagi yang sudah berkeluarga, dirangkum Kompas.com dari berberbagai sumber.

1. Memiliki satu sumber penghasilan

Jika seseorang hanya memiliki satu sumber penghasilan, menyisihkan uang untuk dana darurat semakin fundamental.

Dana darurat akan membantu mencukupi kebutuhan keluarga jika pencari nafkah sedang sakit atau kehilangan pekerjaan.

Semakin banyak anggota keluarga, semakin banyak pula dana darurat yang harus disiapkan atau paling tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan selama satu tahun.

Baca juga: Tips Menyiapkan Dana Darurat dengan Menabung Emas

Selain untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, dana darurat juga akan diperlukan untuk membiayai pendidikan anak, pengobatan yang mendesak, dan musibah atau hal tak diinginkan lainnya.

2. Memiliki riwayat penyakit

Bila terdapat anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit sehingga harus check-up atau berobat jalan terus menerus, dana darurat sangat diperlukan, terlebih jika orang tersebut adalah pencari nafkah.

Dana darurat bisa menutup pengeluaran orang yang tidak mendapatkan upah ketika sick leave atau cuti sakit. Hal ini sering dialami para pekerja lepas, orang yang mengandalkan upah harian, atau karena kebijakan perusahaan.

Tak hanya itu, dana darurat bisa digunakan untuk membayar asuransi kesehatan, termasuk untuk biaya tambahan yang tidak ditanggung perusahaan asuransi tersebut.

3. Perbaikan rumah atau kendaraan

Bagi seseorang yang memiliki rumah sendiri atau kendaraan pribadi, biaya perawatan rutin selalu diperlukan. Terlebih jika ada hal-hal tak terduga dan mendesak untuk diperbaiki, seperti atap bocor, kebanjiran, hingga AC mobil mati.

Baca juga: Asuransi, Investasi, dan Dana Darurat, Mana yang Harus Diprioritaskan Lebih Dulu?

Pengeluaran tersebut pun bisa menggunakan dana darurat sehingga tidak mengganggu budget kehidupan sehari-hari keluarga.

Tak hanya itu, perubahan iklim yang kian memburuk juga mengakibatkan cuaca ekstrem dan memicu bencana alam. Dana darurat pun bisa menjadi cara terbaik untuk melindungi keluarga, yakni aman secara finansial.

Manfaat dana darurat

Setelah mengetahui betapa pentingnya mempersiapkan dana darurat, berikut beberapa manfaat memiliki dana darurat yang harus diketahui.

1. Memberi rasa tenang

Memiliki dana darurat bisa mengurangi tekanan finansial. Pasalnya, dana darurat memperkuat rencana keuangan yang disusun sehingga lebih siap untuk menghadapi kejadian tak terduga.

Dana darurat juga membantu seseorang dalam mempertahankan standar hidup mereka setelah pensiun karena dapat memberikan pendapatan yang stabil tanpa adanya gaji tetap.

Baca juga: Asuransi dan Dana Darurat Jadi Kunci Hadapi Ketidakpastian

2. Mengamankan masa depan

Dana darurat bermanfaat untuk mengamankan masa depan seseorang karena bisa digunakan membayar biaya kesehatan dan menopang kelangsungan hidup keluarga.

Mempersiapkan dana darurat juga menjadi langkah bagus untuk meraih stabilitas finansial. Hal yang tentu saja melindungi keluarga pada masa depan.

3. Mencegah pengeluaran impulsif

Dengan menganggap dana darurat sebagai kebutuhan yang harus dibayarkan, seseorang akan lebih berhati-hati ketika membeli produk yang tidak dibutuhkan.

Pasalnya, dana darurat yang dibayarkan ke rekening berbeda tidak dianggap sebagai uang kas sehingga mencegah pengeluaran impulsif.

4. Mendapatkan penghasilan tambahan

Dengan menaruh dana darurat di layanan dan program keuangan yang tepat, baik manajemen investasi atau perusahaan asuransi, dana darurat bisa menghasilkan bunga.

Baca juga: Cara Mendapatkan Penghasilan Tambahan, Dijamin Cuan!

Berapa pun jumlahnya, mendapatkan bunga tentu menguntungkan dan menambah semangat menabung.

Risiko tidak memiliki dana darurat

Menyiapkan dana darurat mungkin disepelekan karena seseorang tidak pernah tahu kapan hal buruk atau tidak terduga terjadi. Terlebih, seseorang atau keluarga telah membayar asuransi kesehatan, kendaraan, dan lainnya.

Masalahnya, jika seseorang tidak mampu mengatasi suatu masalah finansial, persoalan lain yang sebelumnya kecil bisa menjadi besar. Contohnya adalah telat berobat atau membayar utang yang menimbulkan kerugian fisik dan perencanaan keuangan.

Berikut beberapa risiko atau konsekuensi jika tidak memiliki dana darurat.

1. Bertambahnya bunga pinjaman

Orang yang tidak memiliki dana darurat kemungkinan besar akan menggunakan kartu kredit atau pinjaman uang lainnya untuk mencukupi kebutuhan tak terduga.

Baca juga: Mau Dapat Penghasilan Tambahan Lumayan? Ini Ragam Bisnis yang Bisa Dicoba

Berutang atau menggunakan kartu kredit dalam kurun waktu tertentu secara terus menerus tentu akan memberatkan peminjam.

Lebih buruk lagi, telat membayar bisa memperburuk skor kredit seseorang untuk mendapatkan pinjaman. Belum lagi ada biaya bulanan dan denda karena telat membayar yang akan semakin memperburuk masalah.

2. Berpotensi kehilangan barang yang dimiliki

Dana darurat berguna untuk mengantisipasi hal-hal tak terduga terjadi. Oleh karenanya, hal itu bisa menjadi masalah jika seseorang memiliki pegangan.

Tanpa dana darurat, atap rumah yang bocor, ban mobil yang harus diganti, laptop yang rusak, dan barang lain yang harus segera diganti bisa menambah masalah pekerjaan dan kenyamanan.

Tak hanya itu, dana darurat bisa dimanfaatkan untuk membayar cicilan ketika musibah terjadi. Jika tidak memiliki dana darurat, seseorang juga berpotensi kehilangan rumah, kendaraan, dan barang lainnya.

3. Memperburuk kesehatan

Bagi seorang atau anggota keluarga yang memerlukan pengobatan jalan tapi tidak ditanggung asuransi kesehatan, tidak memiliki dana darurat bisa memperburuk kesehatan.

Baca juga: Tidak Sembarangan, Ini Bisnis yang Cocok untuk Pemula

Hal itu juga menambah hal buruk lainnya, seperti timbulnya komplikasi, mengganggu pekerjaan, hingga biaya berobat yang membengkak.

Beda dana darurat dengan tabungan keluarga

Seperti disinggung di atas, dana darurat idealnya ditaruh di rekening berbeda atau menggunakan layanan keuangan tertentu. Hal ini tentu membedakan dana darurat dari tabungan keluarga biasa.

Dari tujuannya, dana darurat digunakan untuk memenuhi kebutuhan saat hal tak terduga terjadi. Sebaliknya, tabungan biasa bisa digunakan untuk keperluan lain, termasuk yang sifatnya tidak terlalu penting.

Dana tabungan digunakan untuk membeli jasa atau barang yang sifatnya penting pada masa-masa keuangan yang cenderung sedang stabil dan keputusan memakai dana ini bukanlah sesuatu yang selalu bersifat urgen.

Selain sebagai uang kas keluarga, dana tabungan juga bisa dipecah-pecah lagi ke beberapa tujuan, seperti tabungan uang muka rumah, pensiun, hingga liburan.

Baca juga: Sama-sama Penting, Ini Bedanya Dana Darurat dengan Tabungan

Sebagai contoh, tabungan keluarga bisa dikeluarkan untuk biaya pendidikan anak pada masa depan, membeli mobil baru, perjalanan ibadah, hingga liburan keliling dunia.

Sementara itu, dana darurat dikeluarkan untuk biaya kebutuhan hidup sehari-hari, biaya kesehatan, tagihan pendidikan, harga cicilan atau perbaikan rumah dan kendaraan.

Lantas, mana yang lebih penting? Keduanya sama-sama penting. Namun, dana darurat sepatutnya didahulukan karena akan membantu menghadapi kebutuhan mendesak.

Tips dan strategi mengatur dana darurat bagi keluarga

Setelah mengetahui alasan pentingnya mempersiapkan dana darurat dan konsekuensi jika tidak memilikinya, berikut tips dan strategi mengatur dana darurat bagi keluarga.

1. Pahami kondisi keuangan

Sebelum mempersiapkan dana darurat, pahami dulu kondisi keuangan, seperti berapa penghasilan dan pengeluaran setiap bulan.

Baca juga: Ini Pentingnya Dana Darurat bagi Pelajar dan Mahasiswa

Dengan mencatat arus kas, hal tersebut akan memudahkan untuk menyisihkan uang khusus dana darurat, termasuk untuk keperluan lain, seperti berinvestasi dan menabung.

Memahami kondisi keuangan juga penting untuk membuat perencanaan keuangan dan menentukan prioritas, seperti alokasi dana darurat, dana tabungan, hingga investasi.

Di samping itu, tak kalah penting untuk memahami kondisi finansial sendiri juga mencegah melakukan pengeluaran yang tidak perlu.

2. Tentukan jumlah dana darurat

Setelah mengetahui besaran uang yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan sehari-hari, lakukan perhitungan prediktif untuk mencukupinya per bulan.

Sebagai contoh, untuk keluarga berpenghasilan Rp 5 juta per bulan dan pengeluaran Rp 4 juta per bulan memiliki sisa uang Rp 1 juta untuk ditabung.

Dana darurat yang dibutuhkan untuk menghidupi keluarga adalah Rp 4 juta x 3 = Rp 12 juta untuk persiapan tiga bulan atau Rp 4 juta x 6 = Rp 24 juta untuk mencukupi kebutuhan selama enam bulan.

Baca juga: Berapa Idealnya Dana Darurat Saat Pandemi? Begini Cara Hitungnya

Untuk target dana darurat Rp 12 juta dan asumsi simpanan 5 persen dari pendapatan atau Rp 250.000, maka diperlukan 48 bulan untuk memenuhi dana darurat selama tiga bulan.

Idealnya, sisihkan 5-10 persen uang dari pendapatan agar tidak terlalu berat tetapi cepat terpenuhi dalam mengumpulkan dana darurat. Selain itu, dana darurat idealnya sebesar 12 kali bila sudah berkeluarga atau memiliki anak.

3. Mulai perlahan dan konsisten

Jangan terlalu paranoid melihat perhitungan di atas. Pahamilah dana darurat akan terkumpul dalam puluhan bulan sehingga itu merupakan hal yang wajar.

Selain itu, dana darurat digunakan untuk kebutuhan jangka panjang dan tidak bisa dipaksakan agar cepat selesai. Seperti membayar asuransi, bayarkan secara perlahan dan konsisten.

Strategi untuk menghadapinya adalah dengan menyisihkan uang sejak hari gajian tiba dengan fitur transfer uang otomatis ke rekening atau layanan keuangan.

Bisa juga dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu agar cepat mengumpulkan dana darurat.

Baca juga: Ingin Siapkan Dana Darurat? Ini yang Harus Diperhatikan

4. Siapkan rekening khusus

Memisahkan rekening dana tabungan dan dana darurat bertujuan agar uang yang digunakan sehari-hari tidak tercampur dan membuat orang disiplin menabung.

Selain agar lebih teratur, hal itu juga untuk menghindari perilaku impulsif menggunakan dana darurat untuk keperluan sehari-hari.

Bahkan, dana darurat tersebut bisa dipisah lagi berdasarkan tujuannya, yaitu kebutuhan sehari-hari  saat kehilangan pekerjaan dan kebutuhan tak terduga seperti perbaikan kendaraan atau rumah.

Saat ini, berbagai bank telah menyediakan tabungan yang dapat dibedakan berdasarkan tujuannya, sehingga tidak perlu membuka rekening baru. Bisa juga menggunakan layanan keuangan manajer investasi yang menawarkan risiko rendah dan pencairan yang cepat.

5. Tidak perlu berlebihan

Sesuai definisinya, dana darurat adalah uang tunai yang dapat diakses dengan cepat. Kemungkinan besar, rekening tabungan yang digunakan menghasilkan tingkat bunga yang sangat rendah.

Baca juga: Tips agar Disiplin Menyimpan Dana Darurat

Untuk itu, tidak perlu berlebihan dalam mengumpulkan dana darurat atau berhentilah ketika target dana sudah terkumpul.

Sebaliknya, salurkan uang ke pos-pos lain yang diperlukan atau berinvestasi agar uang tersebut menghasilkan uang dengan sendirinya.

Pada prinsipnya, cobalah untuk mengatur uang dengan tenang meski dalam keadaan darurat sekalipun. Pasalnya, ada banyak hal yang harus diperhatikan ketika mengatur arus kas.

Sebagai contoh, bagaimana jika dana darurat yang dikumpulan tidak cukup? Pilihan yang ada adalah menjual aset atau investasi atau mencari pinjaman.

Ketika menjual aset atau investasi, tujuan keuangan menjadi semakin jauh. Sebaliknya, ketika mengambil pinjaman, arus kas akan semakin ketat karena bunga bersanding dengan cicilan lainnya.

Sebagai alternatif, dengan mempertimbangkan akses dan kemudahan pencairan uang, pinjaman online seperti Kredit Pintar bisa dijadikan penutup dana darurat.  

Baca juga: Tips Melakukan Manajemen Keuangan Keluarga pada Akhir Bulan

Pengajuan yang mudah

Menariknya lagi, komitmen Kredit Pintar untuk memberikan solusi keuangan terbaik pada masyarakat diwujudkan melalui proses pengajuan yang mudah.

Hanya dengan menyiapkan kartu tanda penduduk (KTP), masyarakat bisa memperoleh pinjaman dalam waktu 5 menit dengan nominal hingga Rp 20 juta. Pembayaran dapat dilakukan setiap 28 hari atau dengan metode cicilan dengan tenor beragam, mulai dari 3 hingga 12 bulan.

Jika sewaktu-waktu ada kendala yang terjadi, Anda dapat menghubungi customer service di berbagai channel Kredit Pintar. Layanan ini dapat membantu nasabah yang mengalami permasalahan saat transaksi maupun saat pembayaran dilakukan.

Kredit Pintar juga terus mengajak masyarakat untuk #PintarBersamaDemiKeluarga agar semakin bijak dan teliti dalam mengatur keuangan rumah tangga.

Tunggu apa lagi? Segera unduh aplikasi Kredit Pintar di ponsel untuk menemukan solusi keuangan yang tepat dan cepat. Tingkatkan skor pinjaman, maka Anda memiliki kesempatan untuk dapat diskon cicilan, voucher, pulsa, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Kredit Pintar Telah Salurkan Pinjaman Rp 23,8 Triliun Sejak 2017

Kunjungi blog Kredit Pintar dan akun Instagram @kreditpintar untuk mendapatkan berbagai informasi dan edukasi finansial yang bermanfaat.

Terkini Lainnya
Ketahui Bahaya Joki Pinjol dan Risiko Gagal Bayar Pinjol
Ketahui Bahaya Joki Pinjol dan Risiko Gagal Bayar Pinjol
Pintar Bersama
Perlu Tahu, Ini Cara Menghemat Pengeluaran Jelang Lebaran
Perlu Tahu, Ini Cara Menghemat Pengeluaran Jelang Lebaran
Pintar Bersama
Cara Mengatur Keuangan agar Tidak Bokek Pasca-Lebaran
Cara Mengatur Keuangan agar Tidak Bokek Pasca-Lebaran
Pintar Bersama
Salam Tempel, Tradisi Bagi-bagi Uang Saat Lebaran
Salam Tempel, Tradisi Bagi-bagi Uang Saat Lebaran
Pintar Bersama
Ide Bisnis Menjanjikan Jelang Lebaran yang Datangkan Cuan
Ide Bisnis Menjanjikan Jelang Lebaran yang Datangkan Cuan
Pintar Bersama
6 Cara Mengatur Uang THR agar Tak Hanya Numpang Lewat di Rekening
6 Cara Mengatur Uang THR agar Tak Hanya Numpang Lewat di Rekening
Pintar Bersama
Kenali Bahaya Skema “Gali Lubang Tutup Lubang” Pinjol Ilegal
Kenali Bahaya Skema “Gali Lubang Tutup Lubang” Pinjol Ilegal
Pintar Bersama
Ingin Cuan Saat Ramadhan? Coba Inspirasi 6 Usaha Berikut
Ingin Cuan Saat Ramadhan? Coba Inspirasi 6 Usaha Berikut
Pintar Bersama
Direktur Kredit Pintar Ungkap Pentingnya Inovasi untuk Keberlangsungan Perusahaan Fintech
Direktur Kredit Pintar Ungkap Pentingnya Inovasi untuk Keberlangsungan Perusahaan Fintech
Pintar Bersama
Hati-hati Penipuan Pinjaman Online, Simak Cara Menghindarinya
Hati-hati Penipuan Pinjaman Online, Simak Cara Menghindarinya
Pintar Bersama
Cara Mengatur Keuangan Keluarga yang Efektif Selama Pandemi Covid-19
Cara Mengatur Keuangan Keluarga yang Efektif Selama Pandemi Covid-19
Pintar Bersama
Dana Darurat, Mengapa Penting Dimiliki Keluarga?
Dana Darurat, Mengapa Penting Dimiliki Keluarga?
Pintar Bersama
Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji Rp 3 Juta
Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji Rp 3 Juta
Pintar Bersama
Tips Melakukan Manajemen Keuangan Keluarga pada Akhir Bulan
Tips Melakukan Manajemen Keuangan Keluarga pada Akhir Bulan
Pintar Bersama
Tidak Sembarangan, Ini Bisnis yang Cocok untuk Pemula
Tidak Sembarangan, Ini Bisnis yang Cocok untuk Pemula
Pintar Bersama

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke