KOMPAS.com – Salah satu cara mengatur keuangan keluarga selama masa pandemi Covid-19 adalah dengan hidup berhemat.
Caranya dengan mengurangi biaya pengeluaran bulanan yang bukan merupakan kebutuhan pokok, seperti makan di restoran, minum kopi di kafe, traveling hingga berbelanja pakaian dan barang kebutuhan hidup tersier.
Karena biaya pengeluaran dikurangi, otomatis akan ada dana yang tidak terpakai. Daripada didiamkan dan tidak terpakai, dana ini sebaiknya ditabung.
Menabung merupakan hal yang penting dilakukan selama pandemi. Sebab, pandemi membawa sejumlah masalah ekonomi, terutama bagi keluarga dengan perekonomian menengah ke bawah.
Apalagi akibat pandemi, banyak karyawan dirumahkan karena restrukturisasi perusahaan yang mencoba bertahan dari ambang kebangkrutan.
Baca juga: Tips Melakukan Manajemen Keuangan Keluarga pada Akhir Bulan
Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (27/3/2021), Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyebutkan ada 29,4 juta orang terdampak pandemi Covid-19.
Jumlah itu termasuk dalam mereka yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), dirumahkan tanpa upah, hingga pengurangan jam kerja dan upah.
Begitu pula para pemilik usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang harus merasakan gempuran ekonomi karena adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) per Mei 2021, ada sekitar 40 persen UMKM terpaksa gulung tikar dan 5 juta pedagang pasar tradisional terpaksa tutup.
Baca juga: Cara Mendapatkan Penghasilan Tambahan, Dijamin Cuan!
Selain itu, munculnya Covid-19 varian Omicron belakangan ini membuat PPKM kembali diberlakukan di sejumlah daerah, terutama Jawa-Bali.
Ketidakpastian tersebut membuat semua orang wajib untuk berhati-hati, terutama dalam mengatur keuangannya.
Oleh karena itu, ketersediaan tabungan sangatlah penting saat pandemi Covid-19 ini. Sebab, banyak risiko atau peristiwa tak terduga yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.
Baca juga: Tertarik Buka Bisnis Sampingan, Berikut 3 Rekomendasinya
Salah satu solusi untuk mencegah situasi itu adalah dengan melakukan berbagai cara untuk mengatur keuangan keluarga secara efisien dan efektif.
Berikut enam cara untuk mengatur keuangan keluarga selama pandemi yang sudah dirangkum Kompas.com dari beberapa sumber.
Membuat sebuah anggaran keuangan merupakan hal bijak yang bisa dicoba ketika melakukan kiat atau cara mengatur keuangan keluarga.
Hal itu bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan di dalam keluarga.
Baca juga: Jurus Mengatur Keuangan Keluarga dengan Aplikasi Digital
Selain itu, membuat rincian anggaran juga bisa membantu melihat prioritas ke mana uang atau tabungan saat digunakan, apakah untuk kebutuhan sehari-hari, pendidikan, atau kesehatan.
Lonjakan pengeluaran selama pandemi merupakan hal biasa. Sebab, berdiam diri di rumah ketika menjalani PPKM akan membuat Anda tergiur berbelanja banyak barang.
Namun, hal itu bukanlah cara tepat jika Anda ingin mengatur keuangan keluarga. Ada baiknya untuk menghentikan kebiasaan berbelanja hal-hal tidak terlalu penting.
Baca juga: 9 Trik Mengatur Keuangan Keluarga dengan Gaji Pas-pasan
Sebagai gantinya, alokasikan budget untuk membeli barang-barang itu untuk berbagai keperluan esensial, seperti kebutuhan pokok dan obat-obatan, terlebih selama PPKM.
Hal itu bertujuan agar Anda dapat memilah dengan baik untuk mengalokasikan pengeluaran mana yang lebih tepat dan yang menjadi prioritas.
Selama PPKM masih dijalankan, Anda tentunya memiliki banyak waktu lebih di rumah bersama keluarga. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Ide untuk mendapatkan penghasilan tambahan pun beragam, mulai dari menjual makanan secara online, membuat aksesoris atau konektor masker yang dibutuhkan banyak orang, dan lain-lain.
Baca juga: Bergaji Pas-pasan? Ini Tips Mengatur Keuangan Keluarga agar Cukup
Semakin banyak penghasilan yang didapatkan, semakin banyak pula pemasukan yang dapat disisihkan untuk ditabung.
Saat situasi yang masih tak menentu seperti sekarang, menyiapkan dana darurat untuk pengeluaran memang sangat penting.
Salah satu cara untuk menyisihkan pengeluaran untuk dana darurat adalah menyisihkan sebagian dari pendapatan secara rutin.
Adapun caranya adalah dengan menyiapkan dana darurat dalam bentuk dana tunai atau mencairkan tabungan berjangka, deposito, dan tabungan lainnya yang dapat digunakan saat situasi mendesak.
Baca juga: 5 Tips Mengatur Keuangan Keluarga
Kalau situasi keuangan membaik, Anda bisa kembali mengumpulkan dana darurat dengan berinvestasi jangka pendek yang tentunya mudah untuk dicairkan kapan pun diperlukan. Bisa melalui deposito bank, tabungan berjangka, atau tabungan emas.
Namun, perlu diingat untuk tetap memperhatikan program investasi yang dipilih. Jangan sampai tergiur dengan keuntungan yang didapat, tetapi tabungan yang sudah disisihkan hilang tanpa ada sisa.
Selalu berada di rumah tentunya membuat segala keinginan semakin bertambah. Kondisi ini bisa membuat hasrat berbelanja online bertambah.
Pastikan untuk tidak panik bersikap impulsif ketika melihat barang atau kebutuhan yang dijual dengan harga diskon. Cari tahu terlebih dahulu apakah barang itu menjadi salah satu barang yang sangat dibutuhkan.
Baca juga: Perempuan Jadi Direktur Keuangan Keluarga, Perhatikan Ini Saat Kelola Anggaran
Apalagi, kini semakin banyak diskon belanja online yang menggiurkan. Anda harus cermat dan dapat mengendalikan agar tidak membeli barang yang bukan kebutuhan utama.
Kondisi pandemi Covid-19 yang masih tidak menentu mengakibatkan adanya ketidakpastian pendapatan.
Hal itu membuat banyak orang tergiur untuk melakukan pinjaman online. Hal ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan yang mendesak.
Untuk itu, pastikan agar cermat dalam memilih tempat melakukan pinjaman online. Karena kini makin marak pinjaman online yang ilegal dan membebankan bunga dengan sangat tinggi dan terdapat beberapa biaya tambahan yang tidak terduga.
Baca juga: Tips Mengatur Keuangan Keluarga Muda di Kala Resesi
Adapun jika ingin mendapatkan bunga kecil, pilihlah pinjaman online tenor pendek yang memberikan kemudahan pencairan dan pengembalian.
Nah, salah satu layanan pinjaman online yang terpercaya dan aman untuk dicoba adalah Kredit Pintar.
Kredit Pintar adalah salah satu aplikasi pinjaman online di Indonesia yang terpercaya karena telah berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Oleh karena itu, Anda tidak perlu khawatir akan keamanan data pribadi yang diberikan saat proses peminjaman dana.
Syarat untuk melakukan pinjaman online lewat Kredit Pintar juga cukup mudah. Hanya dengan menyiapkan kartu tanda penduduk (KTP), masyarakat bisa langsung memperoleh dana pinjaman dengan nominal hingga Rp 20 juta hanya dalam waktu lima menit.
Baca juga: Tujuh Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Melindungi Keuangan Keluarga
Selain itu, pembayaran dapat dilakukan setiap 28 hari atau dengan metode cicilan dengan tenor yang beragam, mulai dari tiga hingga 12 bulan.
Apabila menemukan kendala saat proses peminjaman, Anda langsung dapat menghubungi costumer service di berbagai kanal Kredit Pintar.
Layanan ini dapat membantu Anda yang mengalami permasalahan saat transaksi berlangsung maupun saat proses pembayaran.
Tak hanya itu saja, Kredit Pintar terus mengedukasi masyarakat agar #PintarBersamaDemiKeluarga dengan berbagai informasi atau pengetahuan seputar cara mengatur keuangan keluarga secara efisien dan efektif.
Segera unduh Kredit Pintar di smartphone untuk mendapatkan solusi keuangan yang bijak, cepat, dan tepat.
Selain itu, Anda bisa meningkatkan skor pintar agar terus mendapatkan voucher dan berbagai hadiah eksklusif untuk pengguna.
Informasi mengenai edukasi finansial serta update terbaru bisa didapatkan dengan mengunjungi blog Kredit Pintar serta akun Instagram @kreditpintar.